Senin, 17 Februari 2014

My poem


Awan Kelam

Digelap malam awan masih saja mengeluarkan bulir-bulir nan sucinya
Awan, kenapa kau menghujam?
Tahan mendungmu
Jangan buat hatiku semakin pilu
Awan, tolong biarkan langit memberikan secercah cahayanya dimalam nan kelam
Cahaya bintang..
Cahaya rembulan..
Bak kekasihku, pujanggaku
Awan..
Jangan jatuhkan rintik tangis
Biarkan malamku
Untuk hatiku. Hatiku yang menangis
Hatiku menangis, menangis miris

Tidak ada komentar:

Posting Komentar